PERAWATAN SILINDER MESIN UTAMA DI KAPAL
A.
Karakteristik
Mesin Diesel
Karakteristik dari mesin
diesel yang membedakan dari motor bakar yang lain adalah: metoda penyalaan
bahan bakar, dalam mesin diesel bahan bakar diinjeksikan ke dalam silinder yang
berisi udara bertekanan tinggi. Selama kompresi udara dalam silinder maka suhu
udara meningkat, sehingga ketika bahan bakar dalam bentuk kabut halus
bersinggungan dengan udara panas ini, akan menyala, dan tidak dibutuhkan alat
penyalaan lain dari luar. Karena alasan ini mesin diesel juga disebut mesin
penyalaan kompresi.
a. Karakteristik
lain dari mesin diesel adalah bahwa mesinnya menghasilkan puntiran yang kurang
lebih tidak bergantung pada kecepatan, karena banyaknya udara yang diambil
kedalam silinder dalam tiap langkah isap dari torak hanya sedikit dipengaruhi
oleh kecepatan mesin. Banyaknya bahan bakar yang dapat dibakar didalam silinder
dengan tiap langkah hisap dan usaha berguna yang ditimbulkan oleh aksi torak,
dengan demikian, hampir konstan.
b. Mesin
diesel mempunyai efisiensi panas lebih tinggi dari pada mesin panas yang lain,
menggunakan sedikit bahan bakar untuk penyediaandaya yang sama, serta
menggunakan bahan bakar yang lebih murah daripada bensin.
2.
Kekurangan
Mesin Diesel
Terdapat beberapa kerugian
dibandingkan dengan mesin bensin:
a. Agak
lebih berat untuk daya yang sama.
b. Pada
mesin kecepatan tinggi, operasinya
agak kasar terutama pada beban ringan.
c. Harga
awal yang tinggi.
B.
Klasifikasi
Mesin Diesel
1.
Siklus Mesin
Mesin
diesel dapat dibagi menjadi mesin empat langkah dan mesin dua langkah, dalam
mesin empat langkah, selama dua langkah dari torak atau satu putaran poros
engkol, torak dan silinder bekerja sebagai pompa yang mengeluarkan hasil pembakaran
dari pembakaran dalam proses
sebelumnya dan mengisi silinder dengan udara segar. Dalam mesin dua langkah,
silinder dibilas dan diisi dengan udara segar oleh udara agak bertekanan yang
diberikan oleh suatu pompa atau penghembus dari luar.
Mesin
empat langkah dapat dibagi menjadi mesin penghisapan alamiah dan mesin
pengisian lanjut (supercharged),
Mesin
jenis penghisapan alamiah pengisian udara segarnya ditarik masuk oleh vakuum
yang dihasilkan ketika torak bergerak menjauhi ruang pembakaran.
Dalam
mesin pengisian lanjut maka pengisianya dimasukkan ke dalam silinder pada
tekanan yang lebih dari atmosfir.Tekanan udara tinggi ini dihasilkan oleh pompa
atau penghembus yang mirip yang digunakan pada mesin dua langkah.
2.
Disain
Mesin
Semua
mesin diesel dapat dibagi menjadi mesin yang bekerja tunggal dan mesin yang
bekerja ganda.Disain bekerja ganda hanya digunakan untuk mesin besar.
Klasifikasi lain untuk mesin adalah ; mesin horisontal, vertikal, satu garis,
jenis V, radial dan silinder berlawanan dan torak berlawanan, yang berarti
mesin dengan garis tengah dari silinder yang horisontal, vertikal, sejajar,
condong, dan berbentuk bintang. Juga mesin dengan silinder tunggal, dan jamak –
dengan dua, tiga, empat, enam dan ada yang 24 silinder.
3.
Metoda
Penginjeksian Bahan Bakar
Dalam mesin diesel kecepatan
rendah yang asli, bahan bakar di injeksikan kedalam silinder oleh hembusan
udara tekanan tinggi, sehingga dinamakan mesin injeksi udara, perlengkapan
injeksi udara terlalu berat dan rumit untuk mesin kecepatan tinggi, dengan
lubang kecil, yang menggunakan berbagai jenis injeksi tanpa udara, atau
mekanis. Saat ini injeksi mekanis digunakan untuk berbagai jenis dan ukuran
mesin diesel.
4.
Kecepatan
Klasifikasi
mesin menurut kecepatanya sebagai mesin kecepatan rendah, menengah dan tinggi
mempunyai alasan berdasarkan fakta bahwa faktor kecepatan mempengaruhi disain
dari mesin, pemeliharaanya dan umurnya.
C.
Bagian
– Bagian Mesin Diesel
Suatu pemahaman dari operasi atau kegunaan
berbagai bagian berguna untuk pemahamam sepenuhnya dari seluruhi mesin. Setiap
bagian atau unit mempunyai fungsi khusus masing-masing yang harus dilakukan dan
bekerja sama dengan bagian yang lain membentuk mesin diesel.
Gambar.1-1.
Skema mesin diesel empat langkah. (sumber Bambang Priambodo, 1995)
Keterangan Gambar :
1. Lapisan silinder.
2.Kepala silinder.
3. torak,
4. batang engkol,
5. poros engkol,
6. pipi engkol,
7.bantalan utama,
8. pena engkol dan bantalanya,
9. nosel bahan bakar,
10 cincin torak,
11.pena torak dan bantanya,
12. katup pemasukan,
13. katup buang,
14. pengikut nok,
15. batang dorong,
16. pegas katup,
17. blok silinder atau karter,
18. plat landasan.
.
1.
Bagian Yang Tetap
a.
Silinder
Jantung mesin adalah silindernya, yaitu tempat bahan
bakar dibakar dan daya ditimbulkan. Bagian dalam silinderdibentuk dengan
lapisan (liner) atau selongsong (sleeve).Diameter dalam silinder disebut
lubang (bore)
b.
Kepala
Silinder (cylinder head)
Menutup satu ujung silinder dan sering berisikan katup
tempat udara dan bahan bakar diisikan dan gas buang dikeluarkan.
c.
Karter (crankcase)
Berfungsi menyatukan
silinder, torak dan poros engkol, melindungi semua bagian yang bergerak dan
bantalannya dan merupakan reservoir bagi minyak pelumas. Disebut sebuah blok
silinder kalau lapisan silinder disisipkan didalam nya. Bagian bawah dari karter disebut
plat landasan (bed plat).
2.
Bagian Yang Bergerak
a.
Torak
(piston)
Ujung lain dari ruang
kerja silinder ditutup oleh torak yang meneruskan kepada poros daya yang
ditimbulkanoleh pembakaran bahan bakar. Cincin torak (piston ring) yang dilumasi dengan minyak mesin menghasilkan sil (seal) rapat gas antara torak dan lapisan
silinder. Jarak perjalanan torak dari ujung silinder ke ujung yang lain disebut
langkah (stroke)
b.
Batang
Engkol (Connecting rod)
Satu ujung, yang
disebut ujung kecil dari batang engkol, dipasangkan kepada pena pergelangan (wrist pin) atau pena tora (piston pin) yang terletak didalam torak.
Ujung yang lain atau ujung besar mempunyai bantalan untuk pen engkol. Batang
engkol mengubah dan meneruskan gerak ulak-alik (reciprocating) dari torak menjadi putaran kontinu pena engkol
selama langkah kerja dan sebaliknya selama langkah yang lain.
c.
Poros
engkol (crankshaft)
Poros engkol berputar
dibawah aksi torak melalui batang engkol dan pena engkol yang terletak diantara
pipi engkol (crank web), dan
meneruskan daya dari torak kepada poros yang digerakkan. Bagian dari poros engkol
yang didukung oleh bantalan utama dan berputar didalamya di sebut tap (journal).
d.
Roda
Gila (Flywheel)
Dengan berat yang
cukup dikuncikan kepada poros engkol dan menyimpan energi kinetik selama
langkah daya dan mengembalikanya selama langkah yang lain. Roda gila membantu
menstart mesin dan juga bertugas membuat putaran poros engkol kira-kira seragam.
e.
Poros
Nok (Camshaft)
Yang digerakkan oleh
poros engkol oleh penggerak rantai atau oleh roda gigi pengatur waktu
mengoperasikan katup pemasukan dan katup buang melalui nok, pengikut nok,
batang dorong dan lengan ayun.Pegas katup berfungsi menutup katup.
D.
Proses
kerja motor diesel 4 tak
1.
Langkah masuk
Pada langkah masuk (Gambar 2-1)
torak bergerak ke bawah. Katub masuk terbuka dan katub pembuangan tertutup.
Melalui katup masuk yang terbuka udara mengalir kedalam silinder.
Di saat langkah masuk ini tekanan dalam silinder 0,05 bar
lebih rendah daripada tekanan atmosfir.
2.
Langkah kompresi
Kedua katup tertutup dan torak bergerak ke atas. Isi silinder bertambah
kecil, sehingga udara pembakaran di kompresikan. Tekanan akhir kompresi menjadi
32 bar, sedangkan temperatur meningkat menjadikan 5500 C.
3.
Langkah kerja
Beberapa saat sebelum torak mencapai TMA, bahan bakar disemprotkan atau
dikabutkan oleh injektor sehingga beberapa saat sesedah melampaui TMA terjadi
puncak nya pembakaran bahan bakar.
Perlu di jelaskan bahwa tekanan kompresi tersebut di atas
tadi dapat mencapai 40 atm atau suhu nya 6000 C sehingga mampu membakar kabut bahan bakar yang disemprotkan injektor. Bahkan
pada mesin diesel modern sekarang ini tekanan kompresi dapat mencapai > 80
atm dan pi (tekanan rata-rata indikator) yang dulu hanya 6-7 atm, sekarang
mencapai > 20 atm yang tentu saja perlu di imbangi dengan kekuatan material dari
silinder dan silinder head.
Selanjut nya akibat pembakaran bahan bakar timbul energi atau daya yang
medorong torak sampai kebawah s/d TMB.
Langkah ini disebut langkah tenaga / keja.
4.
Langkah pembuangan
Dari TMB torak naik lagi ke TMA dengan kondisi klep buang terbuka, sehingga
geraakan torak naik akan mendorong gas-gas bekas pembakaran dan dikeluarkan
melalui klep buang ke cerobong atau mungkin gas bekas yang masih mempunyai
energi panas ini masih dimanfaatkan untuk memutar turbo charger sebelum di buang
ke cerobong. Langkah pembuangan gas bekas ini terutama untuk mengeluarkan CO2
dalam gas bekas sehingga waktu kembali ke langkah awal hanya ada udara murni di dalam silinder.
Gambar.
2-1. Kejadian dalam proses
empat langkah. (Sumber: Bambang Priambodo 1995)
a.
Keuntungan :
1) Efisiensi volumetrik lebih baik.
2) Pemakaian bahan bakar lebih rendah, pembakaran bahan
bakar lebih sempurna.
3) Tidak diperlukan pompa pembilas (untuk ukuran kecil).
4) Lebih jarang terjadi gangguan silinder liner, karna tidak
ada lubang pembilas.
b.
Kerugiannya :
1) Lebih berat dan lebih banyak memakan tempat dari pada 2
tak
2) Dalam pengecoran silinder head lebih komplex
3) Lebih banyak klep dan bagian-bagian bergerak (moving
parts) dari pada 2 tak
c.
Adapun ciri khas dari semua motor diesel
1) Hanya udara diisap dan di kompresikan.
2) Bahan bakar di semprotkan ke dalam ruang bakar dalam
keadaan kabut.
3) Tidak memerlikan alat perantara untuk pembakaran.
d.
Pengaturan
waktu kejadian
Kenyataanya titik
pemisah antara keempat kejadian utama tidak bersekutu dengan awal dan akhir langkah yang
bersangkutan. Perbedaanya lebih kecil dalam mesin kecepatan rendah dan membesar
dengan meningkatnya kecepatan mesin.Katup pemasukan mulai membuka sebelum
t.m.a, dengan 10 sampai 25 derajat perjalanan engkol.Pendahuluan ini
memungkinkan katup cukup terbuka pada t.m.a, ketika torak mulai langkah isap.
Katup pemasukan ditutup mulai 25 sampai 45 derajat setelah t.m.b. Penginjeksian
bahan bakar dimulai dari 7 sampai 27 derajat sebelum t.m.a. Akhir penginjeksian
bahan bakar tergantung pada beban mesin. Untuk melepaskan tekanan gas buang
sebelum torak memulai langkah balik, katup buang mulai membuka 30 sampai 60
derajat sebelum t.m.b, dan menutup 10 sampai 20 derajat setelah t.m.a.
Overlap adalah sebuah kondisi dimana
kedua klep intake dan out berada dalam possisi sedikit terbuka pada akhir
langkah buang hingga awal langkah hisap.
Berfungsi untuk efisiensi kinerja
dalam mesin pembakaran dalam. Adanya hambatan dari kinerja mekanis klep dan
inersia udara di dalam manifold, maka sangat diperlukan untuk mulai membuka
klep masuk sebelum piston mencapai TMA di akhir langkah buang untuk
mempersiapkan langkah hisap. Dengan tujuan untuk menyisihkan semua gas sisa
pembakaran, klep buang tetap terbuka hingga setelah TMA. Derajat overlaping
sangat tergantung dari desain mesin dan seberapa cepat mesin ini ingin bekerja.
Manfaat
dari proses overlaping
:
1)
Sebagai pembilasan ruang bakar, piston,
silinder dari sisa-sisa pembakaran
2)
Pendinginan suhu di ruang bakar
3)
Membantu exhasut scavanging (pelepasan gas
buang)
4) memaksimalkan
proses pemasukkan bahan-bakar
E.
Perawatan dan Perbaikan Silinder
Mesin Utama
Tahapan – tahapan
perawatan dan perbaikan Mesin Penggerak Utama, yang popular dalam bahasa
permesinan adalah Top Overhaul, Major Overhaul dan General Overhaul.
Top Overhaul adalah
tahapan pertama perawatan dan perbaikan untuk pembersihan, pemeriksaan,
pengukuran, penganalisaan, penggantian baru pada semua bagian-bagian/material
mesin yang di Overhaul.
1. Silinder (Cylinder Liner)
Silinder
liner adalah komponen mesin yang dipasang pada blok silinder yang berfungsi
sebagai tempat piston dan ruang bakar pada mesin. Pada saat langkah kompresi
dan pembakaran akan dihasilkan tekanan dan temperatur gas yang tinggi, sehingga
untuk mencegah kebocoran kompresi ini maka pada piston dipasang cincin untuk
memperkecil celah antara dinding silinder liner dengan piston. Piston yang
bergerak bolak-balik mengakibatkan keausan pada dinding silinder liner bagian
dalam, hal ini akan menimbulkan penambahan kelongggaran antara torak dan
silinder, sehingga dapat menyebabkan kebocoran gas, tekanan kompresi berkurang
dan tenaga yang dihasilkan juga berkurang. Agar keausan silinder tidak terlalu
banyak maka diupayakan bahan yang digunakan tahanan aus dan juga tahan terhadap
panas. Bahan untuk silinder liner sebaiknya dipakai besi cor kelabu (Tri
Tjahjono, 2005).
Perawatan
dan Perbaikan :
a.
Pengukuran
diameter bagian dalam silinder (Cilinder Liner) antara posisi depan-belakang
(Fore-after) pada posisi dari atas sampai kebawah (minimal 5 posisi), kemudian
diperbandingkan dengan diameter standar, berapa kelebihan (plus) keausannya.
b.
Pengukuran
ini dimaksud untuk mengetahui seberapa jauh diameter dinding silinder (cylinder
liner) yang sudah mengalami keausan akibat gesekan dengan torak (badan torak)
dan juga adanya kemungkinan keausan dinding silinder yang tidak merata.
c. Pengukuran diameter bagian dalam silinder
(Cilinder Liner) antara kiri-kanan (port-starboard) pada posisi dari atas
sampai kebawah (minimal 5 posisi), diperbandingkan diameter standar, berapa
kelebihannya (plus) keausan silinder tersebut.
d. Pengukuran ini dimaksud untuk mengetahui
seberapa jauh diameter dinding silinder (cylinder liner) yang sudah mengalami
keausan akibat gesekan dengan torak (badan torak) dan juga adanya kemungkinan
keausan dinding silinder yang tidak merata.
e. Sama halnya dengan pengukuran badan torak
demikian juga dengan dinding silinder, kita perlu memastikan bahwa dinding
silinder dalam keadaan masih standar dan tidak ada yang termakan / aus atau
membentuk OVAL yang dapat mengakibatkan lolosnya udara kompresi dan gas
pembakaran didalam silinder menerobos ke ruang engkol dan seterusnya dapat
mengakibatkan terjadinya kebakaran / ledakan.
f. Pastikan bahwa seluruh dinding silinder tidak
ada yang tergores membentuk alur dari atas sampai kebawah, apabila terdapat
goresan / alur walaupun masih kecil sekalipun tetapi arahnya memanjang dari
atas ke bawah, maka lebih baik segera dilakukan penggantian silinder baru.
Kondisi ini dapat mengakibatkan lolosnya udara kompresi dan gas pembakaran di
dalam silinder menerobos ke dalam ruang engkol dan dapat mengakibatkan
terjadinya kebakaran / ledakan.
g. Pastikan semua lubang-lubang Cylinder Oil
Apparat, dapat mengeluarkan minyak pelumas dengan baik, tidak ada yang buntu
dengan jalan lakukan Priming Cylinder Oil Apparat Pump olehseseorang personil
yang membantu pemeriksaan dan pengukuran diameter silinder.
h. Pemeriksaan jumlah besaran minyak pelumas
yang keluar (cylinder oil apparat) dari dinding silinder tersebut, jangan
sekali-kali dikurangi jumlah besaran minyak pelumas tersebut, kecuali sudah
melalui perhitungan yang teliti sesuai buku petunjuk dari pabriknya.
i. Akibat
dari penyetelan (pengurangan) jumlah besaran minyak pelumasan dinding silinder,
dapat menyebabkan berkurangnya sistem pelumasan dinding silinder terhadap
gesekan ring torak dan torak itu sendiri, dan berakibat menambah ”percepatan
keausan” ring torak atau bahkan torak atau silinder itu sendiri yang
selanjutnya, membuat lolosnya kompresi dan gas pembakaran menerobos menerobos
ke dalam ruang engkol dan dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran / ledakan.
Gambar 3-1. Pengukuran
Silinder Liner
2. Kepala
Silinder (Cylinder Head/Cylinder Cover )
Kepala
silinder merupakan salah satu bagian dari mesin yang sangat penting, dimana
fungsi pertama bagian ini sebagai tempat terjadinya tekanan dan ledakan hasil
usaha dari setiap silinder mesin. Fungsi kedua adalah untuk menempatkan seluruh
bagian / peralatan penting lainnya seperti tertulis pada pekerjaan Top Overhaul
tersebut.
Perawatan dan Perbaikan :
a.
Menjaga seluruh ruangan pendingin didalam
kepala silinder tetap bersih, pastikan terisi penuh dengan air pendingin,
jangan sampai terjadi adanya ”udara” terjebak didalamnya, hal ini dapat
menyebabkan keretakan pada kepala silinder tersebut.
b.
Menjaga suhu air pendingin tetap
stabil pada saat mesin penggerak utama bekerja ataupun sedang tidak bekerja,
hal ini juga dapat menyebabkan keretakan pada kepala silinder.
c.
Pengalaman pada Mesin Penggerak
Utama buatan ”AKASAKA” dengan tenaga 1.200 HP, disebut ”warning”
bahwa suhu air pendingin mesin harus tetap dijaga pada suhu 750 –
800pada saat mesin bekerja ataupun tidak bekerja, kapal di laut
ataupun di pelabuhan.
d.
Seluruh permukaan dudukan (setting) kepala
silinder, katup-katup yang menempel harus selalu dalam keadaan rata dan bersih,
sebab kerusakan pada salah satu bagian permukaan ini dapat mengakibatkan
rusaknya 1 unit kepala silinder.
3. Penekan
Katup lengkap (Rocker Arm Bush, Pin,
Bolts)
Penekan
Katup Lengkap ini merupakan bagian kecil yang paling banyak bergerak melayani
pembukaan dan penutupan katup buang dan katup masuk, sehingga gesekan yang
diterimanya juga sangat banyak dan menimbulkan keausan-ausan yang tidak merata,
perawatannya dengan sistem pelumasan yang cukup dan lancar.
Perawatan dan Perbaikan.
Perawatan
pertama adalah menjaga sistem minyak pelumasan yang cukup dan lancar untuk
seluruh bagian Rocker Arm tersebut. karena pada mesin dengan putaran per menit
antara 720 – 1800 Rpm, maka dapat dibayangkan dalam waktu 1 (satu) menit
bagian-bagian yang bergesekan menerima beban sampai 720 – 1800 kali gesek.
Pada
jadwal dilakukannya perawatan Top Overhaul, maka seluruh bagian Rocker Arm ini
harus diperiksa dengan teliti dan bila perlu adakan pergantian material baru.
Keausan pada Bush & Pin walaupun hanya sedikit atau sangat kecil, akan
berdampak langsung kepada penyetelan ”Clearence” katup buang dan katup masuk,
maka akibatnya dapat terjadi kerugian pembakaran didalam silinder.
Pengukuran
atau penyetelan jarak kelonggaran (clearence) pada katup buang dan katup masuk
tergantung dari besar kecilnya tenaga mesin dan pabrik pembuatnya. Pengalaman
dari beberapa instruction book pada mesin dibawah 5.000
HP. Menunjukkan antara 0,15 – 0,35 milimeter dan mesin diatas 5.000 HP (umumnya
2 tak) menunjukan antara 0,30 – 0,50.
4. Batang
pendorong penekan katup (Push Rod for
rocker arm)
Periksa
jangan sampai batang/tuas ”tidak lurus”, kondisi tidak lurus atau
bengkok ini disebabkan pernah terjadi penyetelan kelonggaran katup
atau biasa disebut ”Valves Clereance” terlalu sempit / rapat, sehingga pada
saat mesin bekerja tidak ada lagi kelonggaran katupnya dan batang pendorong
Rocker Arm tertekan sampai terjadi sedikit bengkok.
Kondisi
ini juga dapat mempercepat rusaknya Rocker Arm Bushing yang terbuat dari bahan
kuningan atau bronze, sehingga bila dibiarkan terus-menerus maka kerusakan
sistem mekanik ini akan meningkat ada sistem pembukaan dan penutupan
katup-katup. Kerusakan material pada mesin diesel adalah identik dengan suatu
penyakit yang sangat menular, apabila penyakit ini dibiarkan terus maka akan
meningkat pada kerusakan material lainnya yang pada akhirnya meningkat kepada
kerugian material dan kerugian tenaga mesin itu sendiri.
Perawatan dan Perbaikan
Pemeriksaan
batang yang sudah bengkok sangat mudah sekali, yaitu dengan meletakkan batang
tersebut dimeja yang benar-benar rata kemudian batang digelindingkan dan dapat
menggelinding dengan baik berarti masih lurus dan sebaliknya tidak mau
menggilinding/berputar berarti batang sudah bengkok dan harus diganti baru.
Periksa
semua sistem minyak pelumas, yakinkan semua sudah bekerja dengan baik dengan
jumlah minyak yang cukup, yakinkan pada saat penyetelan jumlah minyak pelumas rocker
Arm ini hanya boleh dilakukan oleh Masinis yang merawatnya atau Masinis I
sebagai kepala kerja.
Pemeriksaan
berikutnya adalah pada kedua ujung batang pendorong Rocker Arm tersebut apakah
masih berbentuk bulat-licin-mengkilat, apabila tidak demikian atau sudah
berbentuk tidak bulat-kasar-ada bekas luka sebaiknya langsung diganti dengan
suku cadang yang baru.
5. Katup Buang Lengkap (Exh Valve Spindle & Seat)
Sebelum melakukan
perawatan dan perbaikan katup buang lengkap ini, setiap masinis kapal
diharapkan harus benar-benar memahami terlebih dahulu fungsi katup buang
lengkap pada sebuah mesin diesel. Selain mesin diesel 4 tak
ada juga mesin diesel 2 tak dengan system pembilasan memanjang (misalnya
Burmiester & Wind) juga menggunakan sistem katup buang pada kepala
silinder.
Pengalaman
dilapangan masih banyak Masinis yang sangat kurang memperhatikan fungsi dan
perawatan katup buang lengkap (set) ini, dikatakan lengkap berarti katup buang
dan dudukannya.
Keterlambatan
melaksanakan perawatan dan perbaikan pada saat Mesin Diesel sudah waktunya Top
Overhaul, dapat mengakibatkan kerusakan-kerusakan dan biaya yang lebih jauh
besar, bahkan dapat berakibat rusaknya bagian-bagian internal lainnya.
6. Mencabut Cylinder Head.
Maksud
dan tujuan diadakannya pencabutan cylinder head yaitu untuk keperluan mencabut
torak atau cylinder liner. Adapun urutan tindakan yang dilakukan yaitu :
a. Tutup
semua pendingin air tawar Inlet dan Outlet pada M/E.
b. Lepas
Pipa Pendingin air tawar pada Cylinder Head.
c. Lepas
pipa Bahan Bakar dan Pendingin Injector.
d. Lepas pipa Starting Air Valve.
e. Lepas baut pengikat Cylinder Head dengan Hidrolic Jack
Pump dengan tekanan 600 Psi.
f. Pasang Wire pengangkat pada Cylinder Head.
g. Kaitkan
Over Head Crane pada Wire dan angkat secara perlahan.
h. Tempatkan Cylinder Head pada tempat yang aman dan.
i. Bersihkan perbaiki dan ganti bila perlu komponen dari
cylinder head tersebut bila ada kerusakan misal exhaust valve, starting valve,
injector dan lain-lain.
7.
Mencabut Piston Pada Mesin Induk.
Maksud dan tujuan
pencabutan piston untuk mengetahui keadaan atau keausan ring piston, piston dan
cylinder liner. Setelah Cylinder Head
terangkat, kemudian Torak atau Piston bisa diangkat dengan cara :
a. Buka pintu deksel (crank case door)
b. Posisikan Torak pada TMB dengan memutar Turning Gear.
c. Lepas
baut pengikat Conecting Rod Cross Head dengan menggunakan Hidrolic Jack Pump
dengan tekanan 600 Psi.
d. Memutar Poros Engkol pada posisi TMA.
e. Pasang
Piston Lifting Tool pada Torak.
f. Kaitkan
Over Head Crane pada Lifting Tool dan angkat secara perlahan.
g. Tempatkan Piston pada tempat yang aman.
h. Ukur gap ring
piston bila sudah melebihi batas ketentuan clearance ganti yang baru.
i. Cek dan perbaiki keadaan piston
j. Ukur diameter cylinder liner.
8.
Mengangkat
Cylinder Liner.
Maksud dan tujuan pengangkatan cylinder liner
untuk mengganti cylinder liner karena keausan yang berlebihan. Setelah Torak terangkat, maka Cylinder Liner dapat
diangkat dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pasang tracker pada cylinder liner pada bagian atas dan
bawah
b. Ikat mur pada tracker bagian atas dan bantu dengan
sedikit pukulan dari bawah hingga cylinder liner terangkat
c. Bersihkan kedudukan cylinder liner dari kerak-kerak dan
kotoran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar